Langsung ke konten utama

Postingan

Cermin Perjuangan Kebenaran

Tantangan perjuangan kebenaran adalah stigma keberpihakan. Kebenaran tidak pernah terjebak hanya karena suara mayoritas, hanya karena suara pemerintah, hanya karena suara oposisi, atau hanya karena suara rakyat sekalipun. "Vox Populi Vox Dei", Suara Rakyat adalah Suara Tuhan, yang menjadi dasar pembentukan sistem demokrasi, harus bisa dilihat secara jernih dan penuh daya kritis. Karena sistem demokrasi yang ditegakkan di tengah bangsa yang taraf ekonominya masih rendah, rawan manipulasi. Sehingga perjuangan "atas nama rakyat" mudah tersubstitusi hanya karena, atau "atas nama uang". Yang terpenting spirit kebenaran adalah pada "apa" yang disampaikan, bukan pada "siapa" yang menyampaikan. Karena kebenaran tidak akan pernah bercampur dengan kebathilan.(kusairi)
Postingan terbaru

Sidang Etik Ketua KPUD, Distorsi Media dan Politik Framing

Sidang Etik Ketua KPUD, Distorsi Media dan Politik Framing Salah satu kunci kesuksesan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah hadirnya Lembaga Penyelenggara Pemilu, dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) yang berintegritas, profesional, mandiri, dan independen. Tidak mudah menyandang serangkaian nilai itu memang. Karena KPUD selalu berada dalam arus tarik menarik antar pihak yang berkepentingan dalam upaya memenangkan sebuah kontestasi Pilkada. Justru di sinilah tantangannya.Tantangan yang menuntut KPUD benar-benar menjadi seorang wasit yang adil dan tidak berat sebelah. Apalagi menjadi partisan pada salah satu pasangan calon (paslon). Karena sukses Pilkada adalah sukses KPUD. Dalam kasus Pilkada DKI Jakarta, betapa menjaga kewibawaan kelembagaan pemilu, amat sangat berat. Apalagi melihat iklim dan atmosfir kompetisi antar para pendukung paslon saat ini, yang begitu "panas", menegangkan dan tidak segan-segan melakukan black

RUU CSR PALEMBANG 2017

Once upon a time tobe facilitator in CSR Forum: Program Tanggung Jawab Sosial (TJS) telah menjadi bentuk kepedulian perusahaan terhadap komunitasnya yang paling "seksi" dan pada sisi tertentu rawan kepentingan untuk diperebutkan. Tak terkecuali untuk sektor bisnis minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia. Tarik menarik kepentingan atas rencana diundangkannya TJS yang menjadi domain Kemensos di satu sisi dan revisi kewenangan dalam bentuk PP yang berada pada domain Kemendagri turut mewarnai dinamika yang terjadi. Perlu positioning bagi para pelaku bisnis di sektor migas untuk mampu memberikan rumusan kongkrit agar RUU CSR yang akan dibuat bisa mewakili aspirasi para stakeholdernya. Kalau tidak bersiaplah menjadi obyek dari kegiatan CSR atau TJS itu sendiri. Semoga Workshop para stakeholder migas se-sumbagsel yang berlangsung pada 6-7 April 2017 di Palembang, mampu merumuskannya.

Dari arena Pilkada Bersama Ira Koesno dan Paslon

Dari arena # DebatPilkadaDkI Putaran2, Rabu, 12 April 2017, # AyoMemilihUntukJakarta

Karena KATA, bisa Menyulut PETAKA!

Karena KATA, bisa Menyulut PETAKA! Peribahasa "Mulutmu Harimaumu" telah menjadi kearifan semua orang. Bila kata dari mulut tanpa kendali bisa menjadi harimau yang bisa menerkam diri sendiri. Hanya karena soal "Kata", ternyata banyak menyulut Petaka. Tidak hanya bagi kita yang masih menghargai sebuah "adat ketimuran", tapi juga hampir setiap orang. Masih ingat kejadian sekitar 11 tahun lalu, ketika terjadi insiden tandukkan Zinedine Zidane ke Marco Materazzi pada Piala Du nia 2006. Lantaran itu Zidane terpaksa dikeluarkan wasit dan memupuskan harapan Prancis untuk bisa meraih tropi kehormatan saat berhadapan Italia di Final Piala Dunia. Zidane sangat tersinggung dan marah karena Materazzi dianggap menghina ibunya yang telah meninggal saat usianya masih 15 tahun. Jangan ditanya soal kasus "Penistaan Agama" yang menyeret nama Petahana Gubernur DKI menjadi "pesakitan" di Pengadilan negeri Jakarta Selatan.Tidak te